Miracle In Cell No. 7 |
Selain film Jepang, film korea
juga menjadi favorit gue. Menurut gue, penggarapan film mereka itu selalu nampak
sempurna. Para pemainnya pun selalu all out memainkan perannya.
Mereka selalu terlihat ekspresif dan natural.
Miracle in Cell No. 7 adalah
salah satu K-Movie favorit gue. Film besutan sutradara Lee Hwan Kyung yang
rilis pada tahun 2013 ini sukses menyentuh hati para penontonnya.
Ryu Seung-ryong yang berperan sebagai
Lee Yong-Gu (Yong Goo) atau ayah Ye-Seung
kecil (YS) yang diperankan oleh Kal So
Won. Yong Goo merupakan seorang ayah yang memiliki keterbelakangan mental
tetapi sangat menyayangi putrinya.
Kisah dimulai dengan Ye-Seung
dewasa yang diperankan oleh Park Shin-hye (PSY). Dia datang menemui teman-teman
ayahnya saat Yong Goo masih dipenjara. Lucunya mereka semua sudah taubat, eh,
lebih tepatnya berubah. Ada si kepala gangster di sell no 7 yaitu So Yang-Ho atau
Oh Dal-su nama aslinya, dia sekarang menjadi pendeta disebuah Gereja, Kang
Man-Beom atau Kim Jung-Tae yang beralih profesi menjadi seorang peramal, dan
lain-lainnya. Ye-Seung dewasa yang telah menjadi seorang pengacara muda kembali
mengangkat kasus pembunuhan yang dituduhkan kepada ayahnya untuk membuktikan
bahwa ayahnya tidak bersalah. Di tengah sidang, Ye-Seung pun menceritakan
kisahnya.
“In the name of justice, I
will Punish You!”. Di akhir cerita gue baru sadar apa kenapa jargon ini
disorot di awal film ini.
Februari 1997
Di depan sebuah toko tas, Ye-Seung
dan ayahnya menonton soundtrack film Sailor Moon. Yong Goo ingin membelikan tas
sekolah untuk Ye-Seung. Tas bergambar Sailor Moon itu limited edition, dan
mereka berencana membeli tas itu esok hari karena uang mereka baru akan
terkumpul besok. Tapi ternyata tas
terakhir sudah dibeli oleh keluarga seorang kepala kepolisian. Yong Goo berusaha
meminta agar tas itu mau diberikan kepadanya, tapi ditolak, bahkan Yong Goo sampai
dipukuli oleh ayah sang anak. Jadilah mereka pulang dengan tangan kosong,
ditambah luka-luka di wajah Yong Goo.
Suatu hari, Yong Goo bertemu
kembali dengan anak dari pejabat polisi yang membeli tas terakhir waktu itu. Yong
Goo yang memiliki keterbelakangan mental sangat senang waktu anak itu
memberitahukan bahwa ada toko lain yang menjualnya, dan dia mau mengantarkannya
ke toko tersebut. Yong Goo mengangguk-angguk kemudian mengikuti gadis kecil itu
berjalan. Matanya terus berbinar menatap tas yang dipakai oleh gadis kecil itu.
Dengan langkah kekanak-kanakkan dia terus mengikutinya. Mereka berjalan
melewati jalanan di pasar. Tiba-tiba saja adegan sampai pada saat gadis itu berteriak. Yong Goo sedang
membuka celana gadis itu dan segera memberikan bantuan pernafasan. Lalu datang
seorang ibu-ibu, dia salah paham, dia mengira bahwa Yong Goo sedang melakukan
perbuatan asusila. Singkat cerita Yong Goo akhirnya dipenjara.
Pokoknya Yong Goo diadili tanpa
proses. Nggak adil pake banget!
Karena kepolosannya Yong Goo sering
banget dipukuli, termasuk oleh chief penjara Jang Min-hwan (Jeong Jin-yeong).
Pertama masuk sell no 7, ketua gangsternya So Yang-Ho (Oh Dal-su) penghuni sell
yang lain kebingungan, gimana bisa orang sepolos Yong Goo melakukan kejahatan?.
Perkenalannya aja kocak banget.
“Mom hurt because my head was
big.” Nggak penting banget kan? Wkwkwk. Pokoknya masih lucu-lucuan diawal
mereka di penjara.
Si ketua geng yang nggak bisa baca
(ini ketahuan gara-gara Ye-Seung minta dibacain cerita sama dia) meminta salah satu anak buahnya membacakan catatan kejahatan Yong Goo, dan
pas tahu bahwa Yong Goo adalah seorang kidnapped, rame-rame seisi sell no 7
mukulin Yong Goo sampe babak belur. Tapi semuanya berubah ketika Yong Goo menyelamatkan
Ketua geng dari percobaan aksi pembunuhan yang dilakukan oleh ketua geng lain.
So Yang-Ho lantas memberikan tawaran akan memberikan apa pun yang diinginkan Yong
Goo.
Mission impossible penghuni sell
no 7 berlangsung. Akting mereka benar-benar ok, deh. Apalagi pas adegan Ye-Seung
ketemu Yong Goo. Nonton film ini bikin gue terus merapal mantra “jangan nangis jangan
nangis jangan nangis.”
Rencananya Ye-Seung hanya akan berada di
sell selama dua jam, tapi karena pastornya sakit, jadi acara kebaktian dipercepat dan
Ye-Seung terpaksa harus diselundupkan ke dalam sell lagi. Kekocakan demi
kekocakan berlangsung. Sampai akhirnya petaka itu datang. Chief tahu kalau ada
anak kecil di dalam cell no 7, dia marah besar, sampai Yong Goo diikat dan di
kurung. Si chief berubah baik gara-gara Yong Goo nolongin dia waktu kebakaran
terjadi di penjara. Karena melihat banyak kejanggalan, Chief Min-hwan akhirnya
melakukan penyelidikan sendiri. Dibantu penghuni sell no 7 mereka menggali
ingatan Yong Goo tentang kejadian hari itu, dimana gadis kecil itu meninggal.
Semuanya berjalan sempurna,
sayangnya menjelang sidang berlangsung, Yong Goo yang sudah berhasil mengingat
detil peristiwa demi peristiwa itu diintimidasi dan dipukuli, dia dicekoki lagi
dengan hal-hal yang bukan sebenarnya terjadi, membuatnya gagal fokus dan
kembali gagap. Maklum, kan dia keterbelakangan mental. Mentang-mentang ayah si
gadis itu seorang komisaris kepolisian, dia membuat cerita seolah Yong Goo ini
benar-benar pembunuh. Dia mengancam akan membalas perbuatan Yong Goo kepada
Ye-Seung. Miris. Bahkan Yong Goo akhirnya divonis hukuman mati.
Penghuni sell no 7 berjuang keras
membuat balon udara supaya Yong Goo bisa kabur bersama Ye-Seung, tapi balon itu
nyangkut diperbatasan. Yong Goo tidak perduli, dia merasa bahagia karena bisa
bersama Ye-Seung, melihat indahnya matahari terbenam bersama Ye-Seung nya,
meskipun itu hari terakhirnya menjelang eksekusi mati.
Ye-Seung akhirnya diasuh oleh
keluarga chief, hingga bisa menjadi seorang pengacara yang akhirnya
membersihkan nama baik ayahnya.
Ah pokonya lebih seru nonton
langsung.
Nih gue kasih linknya di youtube https://www.youtube.com/watch?v=Of3e5htCP-Q
Jangan lupa sambil merapal mantra “Jangan nangis, Jangan nangis,
Jangan nangis!” Ok?! Itu pun gue nggak yakin pada tahan. Hahaha.
Selamat menonton dan jangan lupa
mengambil hikmahnya ya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar