Minggu, 12 April 2015

Mr.Pemberi ft Mrs.Penerima Harapan Palsu (PHP)

Dua jenis orang yang gak mempan meskipun lo nasihatin sampe bibir dower, memble, bahkan nyesek mau mati (oke mungkin ini lebay)

Yang pertama adalah pendukung capres nomor urut dua yang sekarang sudah sukses menjadi pemimpin negara ter- apa ya?, bisa kalian deskripsikan sendiri mungkin

Yang kedua adalah orang yang sedang jatuh cinta.

Kabar baiknya, gue selalu berada disekitar orang-orang berpenyakit kedua ini. Jadilah gue orang yang selalu dimintai pendapat tapi tak pernah didengarkan.

How funny I'am

Dulu jaman putih abu-abu, ada seorang sahabat yang minta pendapat gue. Setelah sms basa-basi, akhirnya dia ngomong tujuan utamanya.

S: "Dia minta lipkiss sama gue, menurut lo gimana?"

*Melongo

"NO!, Big NO!, Hell NO!. Alesannya apa?"

W: "Dia minta bukti cinta gue"

*langsung mau muntah

"Sebagai sahabat, gue gak setuju. Seperti yang lo liat, gue mungkin preman yang gak tahu banyak tentang agama, tapi yang gue tahu hal-hal begitu kan belum boleh dilakukan oleh kita, kalian belum menikah, kalian CUMA Pacaran."

S: "Tapi... dia belum percaya kalau gue belum ngasih itu ke dia."

"Oya?, kalau dia gak percaya ngapain kalian pacaran?. lagian ya, pembuktian cinta gak melulu harus dilakukan dengan hal-hal semacam itu. Menurut gue, kalau dia cowok baik-baik, gue yakin dia gak akan maksa lo melakukan hal semacam itu."

Hening, cukup lama sebelum akhirnya dia membalas sms

S: "Gue bingung. Kalau gue gak kasih, dia bakal mutusin gue."

Ya udah si putusin aja!, Arrgghhh!!!!

"Emang lo yakin hubungan kalian bakal langgeng bahkan sampai ke ke jenjang pernikahan?"

S: "Dia udah janji bakal setia."

Bullshit!, gue cuma bisa memaki dalam hati. Gue gak mungkin marah-marah dalam keadaan seperti ini.

"Oya?, Kita gak pernah tahu siapa jodoh kita kelak. Mungkin, kita bisa berencana, tapi DIA juga yang menetapkan."

send, tapi dia gak bales-bales

"Gue sayang sama lo, dan gue gak mau lo menyesali apa yang lo lakuin dikemudian hari. Gue udah kasih tahu apa yang menurut gue harus gue kasih tahu. Selebihnya terserah lo mau gimana. Udah malam, baiknya kita tidur"

S: "Ok gue rasa lo bener. Thanks ya..."

"Apapun untuk sahabat"

Gue pikir dia udah ngerti dengan itu. Tapi ternyata, bagaikan disambar petir, setelah beberapa hari dia malah menceritakan tentang first kiss nya dengan rasa bersalah dan wajah penuh permintaan maaf. Gue cuma speachless.

See?, percuma ngomong sama orang yang sedang jatuh cinta!

Semenjak itu, gue gak mau terlalu ikut campur dengan orang yang sedang kasmaran, apalagi belum lama ini gue juga sempat dianggap musuh oleh seseorang hanya karena gue ngingetin tentang hubungan dia dengan seorang pria yang belum semestinya dia lakuin. Padahal waktu itu gue udah ngingetin dengan cara paling alus.... banget, eh disalah artikan juga, ya sudahlah!

Well, gak semua niat baik itu ditanggapi dengan respon baik pula. Terkadang malah kita yang mendapat cap buruk dari mereka.

Kalau bukan karena Islam yang mengajarkan umat-NYA agar saling menasihati dan tolong-menolong dalam kebaikan, mungkin gue udah menjauh dari temen-temen gue yang kasmaran, bersikap bodo amat, entah mereka mau pacaran, bunting duluan kek, atau apalah terserah mereka. Tapi kenyatanya gue gak bisa semudah itu berpaling. Gue masih tetep berkewajiban untuk mengingatkan.

Seperti beberapa hari yang lalu, gue tengah menyidang sekaligus disidang oleh dua orang cewek, yang satu pasang muka garang dan yang satunya lagi mesam-mesem asem jawa. Mereka adalah korban PHP seseorang yang gue kenal, dan kabar baiknya lagi, gue adalah salah satu orang yang tahu hal ini sebelum masing-masing dari mereka sadar. Binggo... Lagi-lagi, mereka yang kasmaran, gue yang kena imbasnya.

Sambil sesekali menyendok sop duren keju di depan gue, gue melihat kearah mereka satu persatu.

"Jadi, coba jelasin ke gue sekarang, sejak kapan kalian tahu bahwa kalian di PHP in oleh orang yang sama?" Seperti biasanya, straight to the point.

A: "Ckk lo kenapa gak ngomong langsung di depan kita langsung aja sih kalau udah tahu lama."

"Hahaha. Gue bukan orang bego kali mpok. Ngingetin orang yang lagi Fallin in Love itu gak ada bedanya sama ngomong sama tembok, gue ngomong fakta dan kebenaran pun, yang ada semua nasihat atau usaha gue buat ngingetin pasti dibalik-balikin, di mentahin, atau tragisnya lagi, gue bakal dimusuhin sama kalian"

A: "Hah, maksud lo?"

B: "Intinya percuma ngomong sama orang yang sedang jatuh cinta." Nah, istri pertama ikut berkomentar

A: "Sial!" Mengumpat adalah kebiasaan istri kedua

"Jadi gimana ceritanya?"

B: "Risti inget pas lagi kumpul kita berdua gak ikut gabung tapi malah menyendiri?"

Berfikir sejenak. "Iya gue inget."  inget banget malah, asal kalian tahu, saat itu gue pingin makan kalian berdua karena udah ngilang seenaknya.

B: "Nah, saat itulah semuanya terbongkar. Awalnya gue sengaja-gak sengaja stalking-in WA nya si A dan si dia. Feeling aja, padahal kan selama ini gue gak pernah kepoin hp orang. Pas buka percakapannya gue langsung syok. Ya udah akhirnya langsung aja gue sama A buka-bukaan."

"Disitu kadang saya merasa sakit ya? hehehe (teringat chit-chattan gue sama si B waktu pertama kali dia bilang udah tahu lagi di PHP in).

"Kalian sadar gak sih, terkadang gue capek main kode-kodean ke kalian?, nyindir dari cara yang paling halus, sampe akhirnya gue manggil kalian dengan sebutan istri pertama dan kedua?"

"Waktu itu, gue berharap kalian akan segera sadar. tapi ternyata gak sadar-sadar juga." *pasang muka lelah.

A: "Sebenernya gue udah lama nebak-nebak, lo pasti tahu. Cuma gue belum yakin, sekarang gue udah yakin bahwa lo tahu dari awal, dan lo kenapa gak langsung ngomong aja di depan kita?"

"Elah.Gue bukan orang suci yang bisa menghakimi orang secara langsung kali, gue juga punya banyak pertimbangan. Kalian tahu nggak, kalau otak gue lagi korslet, gue suka ngebayangin, seandainya si dia nantinya menikah dengan si A, gimana ya nasib si B, atau sebaliknya. Gue terkadang juga mikir, walaupun kemungkinannya kecil, mungkin gak kalian bakal jambak-jambakan, saling diem, atau yah... kemungkinan terburuknya mutusin silaturahim pas tahu si dia nge PHP in kalian mungkin? hehe." gue nyengir kuda poni

A: "Dih sorry ya, ngapain sampe kayak gitu, lagian sebelum semua terbongkar gue udah nge-cut dia kok"

"Nge-Cut tapi ngarep maksudnya? Hahahaha. Lo bisa ngomong kayak gini itu sekarang mpok. kalau dulu gue bilang langsung ke lo, gue jamin reaksi lo beda, yang ada juga lo bedua musuhin gue nanti. Gue gak mau mengulang kesalahan yang sama."

B: "Dia masih ngejaga perasaan kita mpok."

Hening

"Setelah itu apa yang terjadi?"

A: "Kita tanya langsung lah ke orangnya, maksudnya apa PHP in kita berdua?"

"Trus?" gak ada adegan tampar-menampar, atau guyurin air keran mungkin?, ah tapi bkan muhrim ya gak bisa nampar."

B: " Tadinya A udah mau nampar dia, tapi gak jadi."

"Wooo, itu pasti seru." gue tersenyum menggoda. "Kenapa gak jadi?" tambah songong

A: "Tadinya emang gue udah napsu, tapi setelah dipikir-pikir lagi, ngapain gue ngotor-ngotorin tangan gue?"

"Anggaplah itu pengendalian diri lo. Respon dia gimana saat itu?"

A: "Dia kayak orang innocent tau gak. Diem aja!" Gue manggut-manggut

"Trus setelah itu kalian gimana?"

B: "Kita blokir semua sarana komunikasi sama dia. FB, WA, BBM, dll"

"Kalian tahu ada cewek lain yang sedang di PHP in sama dia selain kalian gak?"

B: "Pastinya gak tahu, tapi kemungkinan besarnya sih ada lagi."

Istri pertama dan kedua lirik-lirikan

"Udah deh gak usah pake kode, siapa?, dan tahunya dari mana?"

B: "Si Fulanah. Biasanya dia akan kasih sesuatu ke targetnya, dan gue pernah liat si fulanah ini dikasih sesuatu itu sama dia"

"Oh begitu... apa setelah itu dia sama sekali gak pernah minta maaf?"

A:"Minta maaf, SMS, dan isinya sama persis apa yang dia kirim ke gue dan ke B, isinya Copas doang."

"Ya sudah, semoga akhirnya dia sadar. Eh, tapi...  orang tua kalian gak ada yang tahu tentang dia kan?"

B: "He-heh-he. Tau. Kan dia pernah maen ke rumah tanpa kalian-'sendirian'."

"Hah?!, Ap-pa?!, ngapain?" mata gue sukses melotot

B: "Ngerjain tugas, dll"

*bilang aja ngapel!

"Dan Lo ngijinin?, Ckk! parah. Gue pusing sekarang." Pingin ngelemparin gelas sop buah yang kosong ke mereka berdua

B:"Ya kan gue gak tahu kalau dia gitu ke cewek lain."

"Udahlah, udah berlalu, trus ke rumah lo juga?" pandangan gue beralih ke si A

"Enggaklah!, rumah gue mah dirahasiakan dari siapapun kecuali cewek. Tapi gue sempet bilang ke nyokap si tentang dia."

"Yassalam. Ada hal apa lagi yang gue gak tahu?"

B:" Dia pernah ngasih coklat ke kita."

"Hah?!, coklat?!" mulai geli. "Jangan bilang coklat enteng jodoh?"

A, B: "Iya emang itu"

"Widih, ternyata. Dalam rangka apa dia ngasih-ngasih coklat. Kok gue gak dapet?"

B: "Pas dia abis mudik. Ya kan lo bukan targetnya."

"Gue juga tahu itu. Dih, geli banget. Bisa ya sampe lama baru ketahuan, pinter banget mainnya."

B:"Kata temen gue, orang kayak gitu punya bakat buat poligami."

"What, Poligami?. Ish... dapet satu yang shalihah aja harusnya dia bersyukur tuh, lagak pake poligami segala."

B: "Gue malu, dan merasa gue gak layak."

A: "Iya sama, makanya gue juga sering berniat untuk pergi karena gue pikir gue gak pantes."

"Hahaha. Kalian berdua gak usah pada lebay. Kalian pikir gue apa?, berkali-kali juga udah gue bilang, yang baik itu cuma Allah, Allah yang nutup aib-aib kita selama ini. Kalau DIA jadiin aib-aib hamba-NYA itu berbau, gue yakin, bau yang terbusuk dari yang terbusuk adalah bau gue, kalian cuma gak tahu. Kalaupun saat ini Allah ngijinin gue tahu masalah ini, pasti Allah punya maksud lain yang pingin disampein ke gue."

B: "Hiii, serem. Allah emang maha baik ya."

"Gue tulis ya kisah kalian ini di blog."

B:"Ih jangan, entar dia baca gimana?"

"Ya bagus, itu tujuan gue. Kalau habis baca ini dia masih PHP in anak orang ya kebangetan. Jadi sekarang coba kasih testimoni dong buat di blog. 'gimana rasanya dipoligami sebelum di nikahin?', hahaha"

A:"Sialan!" *dilemparin mukena

B: "Rasanya tuh sakit. Kita berharap cukup dia ngelakuin ini ke kita aja dan gak ada korban lain diluar sana. Cukup hati kita aja yang hancur."

"Cie yang merana..., ya udah, kita minta dan do'akan yang terbaik aja sama Allah. Semoga dia taubat dan kita bisa mengambil 'Ibrah dari ini semua."

A, B : "Aamiiin""  ucap mereka bersamaan.

"Oya gaes, kisah kalian itu kayak di film-film gitu ya?, cuman kalau di film mereka nyewa orang ketiga buat ngehancurin hati si cowok."

B: "Gue gak mau ngorbanin orang lain dalam masalah ini. Seperti yang tadi gue bilang, cukup hati kita yang dibikin ancur"

"That's good!. Kalian udah bijak dalam masalah ini. Mungkin suatu saat kisah kalian perlu di filmkan juga, agar spesies PHP berkurang dari muka bumi."

Dan kami pun tertawa, merasa bersyukur, lega karena satu masalah telah kembali terpecahkan.

*Halah, Sherlock Holmes aja gak pernah selebay ini.

Gue gak bisa nyalahin si PHP ini aja, melainkan si ceweknya juga. Si PHP gak akan nerusin modusnya kalau si cewek juga bisa  tegas dan gak kasih lampu hijau ke si PHP.
Tapi dasar yang namanya cewek ya, dikasih perhatian dikit... aja, hati udah berbunga-bunga, dipuji dikit langsung terbang ke awan-awan saking GR nya. Emang udah jadi sifat dasarnya cewek kali.

Allah berfirman:
24:30

Artinya: “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.” (An-Nur: 30)


 

“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita…” (An-Nur:31).


Baik laki-laki dan perempuan, Allah wajibkan untuk saling menjaga kehormatannya, pandangannya. Karena itulah yang tebaik di Mata Allah.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لأَنْ يُطْعَنَ فِي رَأْسِ رَجُلٍ بِمِخْيَطٍ مِنْ حَدِيدٍ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَمَسَّ امْرَأَةً لا تَحِلُّ لَهُ

Ditusuknya kepala seseorang dengan pasak dari besi, sungguh lebih baik baginya daripada menyentuh wanita yang bukan mahramnya.” (HR. Thabrani dalam Mu’jam Al Kabir 20: 211. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih.

Wallahu a'lam bishawab 
Semoga Allah Azza Wajalla menjauhkan kita asemua dari fitnah dunia. 

Aamiiin Aamiiin ya Rabbal 'alamiiin



Tidak ada komentar:

Posting Komentar