Senin, 03 Agustus 2015

Forgive not to Forget

Forgive not to Forget

Well, gue bukan nggak tahu kalau belakangan ini ada yang suka nyindir-nyindir gue via sosmed. Mulai dari status FB, share-share tulisan di Whatsapp, poster quote, dll. Gue bukannya ke GR-an dengan mengatakan bahwa statusnya nyindir atau ditujukan buat gue, tapi gue sudah cukup lama mengenal orang-orang itu, dan gue tahu bagaimana sikap dan sifat mereka.

Kalau mereka berfikir bahwa gue bakal terintimidasi dan akan terpengaruh oleh sindiran mereka, maka gue tegaskan bahwa mereka salah besar. Gue sama sekali tidak terintimidasi atas apa yang mereka lakukan.Kalau mereka berfikir bahwa gue pergi menjauh dan dianggap memutuskan silaturahim hanya karena sebuah masalah, itu urusan mereka. toh gue sendiri mencoba bersikap biasa saja dan tidak menutup diri untuk berhubungan dengan sesiapa.

Kalau gue nggak mau meminta maaf, jelas itu masalah gue, tapi kalau ada yang bilang gue nggak mau maafin orang dan berburuk sangka dengan sikap gue tanpa mau repot buat tabayun ya itu urusan dan masalah mereka, gue mah mau tebar senyum aja. Udah gitu aja.

Ayolah... kita ini bukan anak kecil lagi yang bisanya cuma sindir-sindiran. Kalau ada yang merasa punya masalah ya silahkan diselesaikan secara dewasa, kalau nggak mau ya nggak usah rusuh sendiri. Jangan hanya bisa melemparkan kotoran ke orang lain agar diri sendiri terlihat bersih. Lagian dalam sebuah hubungan, konflik itu pasti akan selalu terjadi, tidak perlu dilebih-lebihkan.

Adakalanya orang menarik diri. Tenggelam dari permukaan dan menepi di tempat tersunyi. Entah dalam waktu sejenak atau bahkan dalam kurun waktu yang lama. Bisa jadi kini belum tiba waktu mu. Dan percaya atau tidak, kau pun akan membutuhkannya. Sendiri.

Jika berucap hanya menimbulkan luka yang terus ditahan, maka biarkan lidah itu diam, bukan bisu. Biarkan dia kembali berucap ketika seharusnya dia berucap. Jangan biarkan ia membicarakan orang lain di belakang orang tersebut. Jangan biarkan ia menjadi pengecut. Karena sekali orang itu terluka, dia tidak akan pernah bisa melupakan kenangan itu dari memorinya.

Karena memaafkan, tidak berarti melupakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar