Jumat, 10 Juli 2015

Ramadhan ini I'tikaf di mana?

Kalau sebelum-sebelumnya gue suka ngebolang dari satu masjid ke masjid yang lain, i'tikaf secara nomaden demi menemukan tempat yang comfort buat i'tikaf, dua tahun belakangan ini gue udah nggak perlu melakukan hal itu. Karena gue udah menemukan tempat yang menurut gue nyaman banget.

Fasilitas tempat MCK yang baik adalah salah satu kriteria utama selain bacaan tartil dari Sang Imam. Meskipun nggak sekece Ahmad Thaha Al-Junayd sih bacaannya, tapi ya lebih baguslah dari pada bacaan Al-Qur'an gue.

Masjid Bea Cukai. Mungkin nggak se terkenal Masjid Istiqlal, Al-Hikmah atau At-Tin dan masjid-masjid besar lainnya. Gue lupa nama asli masjidnya, At-Taubah, At-Taqwa atau apa gitu, yang jelas lebih terkenal dengan sebutan Masjid Bea cukai karena Masjid ini terletak di dalam komplek perkantoran Bea Cukai.

Ramadhan kali ini gue sungguh melongo melihat kekecean kamar mandi yang nampaknya baru dipugar habis-habisan. Selain disediakan ember kecil untuk menampung air, juga ada fasilitas showernya!, seolah-olah ingin mengatakan; "Woi, yang i'tikaf jangan lupa mandi ya"
wkwkwk. Selain itu juga kran air untuk mengambil wudhu sangat banyak, jadi orang-orang tidak perlu mengantri untuk sekedar gosok gigi dan wudhu ba'da sahur. Bagian dindingnya juga diganti dengan cermin-cermin panjang, sehingga memudahkan ibu-ibu buat ngebenerin jilbabnya. Kekurangannya hanya saat banyak pemakainya secara otomatis airnya tidak terlalu deras mengalirnya. But it's okay lah.

Buka & Sahur 100% Gratis!

Well, baru sekali sih gue ikut buka di sana, tapi memang sudah disediakan ta'jil. Dan yang tidak membawa makanan berbuka juga ditawari nasi bungkus. Please, jangan nge judge gue pelit yang cuma nyari gretongan doang. Meskipun bagian suka gretongannya nggak salah juga, tapi buat gue fasilitas Berbuka dan Sahur gratis itu adalah bonus dari Allah buat anak kos. Sebelumnya di sini untuk berbuka tidak disediakan makanan berat, hanya ta'jil saja, dan untuk menu sahur kita harus registrasi dan membayar kurang lebih 15.000 rupiah untuk membayar makanan sahur. Tapi kali ini semua benar-benar gratis, bahkan para orang tua yang membawa anak kecil juga disediakan makanan untuk sarapan anak-anaknya oleh panitia. Setahu gue sih ini sebelumnya nggak ada juga. Selepas kajian malam (ba'da tarawih) juga disediakan camilan sehat seperti kacang rebus, singkong dan ubi rebus, pisang rebus, dan rebusan-rebusan lainnya. Tenang, kalau soal air, di sana disediakan dispenser dan air galon yang siap di ganti oleh panitia ikhwan jika sewaktu-waktu habis. Kopi, teh, gula dan susu bubuk juga disediakan. Pokoknya ini masjid Woman or family friendly bangetlah menurut gue.

Seperti kebanyakan masjid lain, biasanya masjid ini akan lebih ramai di malam-malam ganjil. Itu berarti gue harus datang lebih awal dan mengambil tempat paling pojok untuk menaruh barang-barang.

Sepertinya DKM Masjid Bea Cukai paham, bahwa kamar mandi yang nyaman dapat menarik minat para shaumin dan shauimat (eh maap kalau salah nulisnya).


Nah, itu sih cerita tentang masjid favorit gue buat i'tikaf, gue yakin kalian juga punya tempat yang seru juga :)

1 komentar: